Tradisi Muslim Samosir yang Unik - Berita Pangururan

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 05 Februari 2018

Tradisi Muslim Samosir yang Unik

Masyarakat muslim di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir sudah ada sejak ratusan tahun lalu, hal ini disampaikan Aron Situmorang salah satu pengurus masjid Al Mubarokah, masjid tertua yang pernah ada di daerah ini, ketika dijumpai di kediamannya, Desa Janji Martahan, Senin (22/6/2015)

sumber
"Kami sudah tiga generasi disini. Sekarang usia saya sudah 60-an tahun. Sejak dari kakek saya, kami sudah menganut agama Islam. Jadi kalau dihitung kami sudah ratusan tahun disini," ujarnya.

Ia menuturkan, agama Islam tiba di daerah yang mayoritas pemeluk Kristen ini berasal dari Aceh. Namun ia tidak tahu pasti kapan datangnya.

"Kalau tepatnya kapan saya tidak tahu, tapi sepengetahuan kami dari kakek buyut, Islam yang ada disini berasal dari Aceh," ujarnya.

Menurutnya mereka hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen dan bahkan saling mengingatkan ibadah.

"Kami hidup berdampingan, jadi kami sudah saling mengerti. Kalau Jumat, mereka kadang mengingatkan kami saat masih berada di ladang. Begitu juga saat berkumpul di kedai pas hari minggu, kami mengingatkan mereka supaya ke gereja," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Tioria Pasaribu warga yang sudah menganut Islam sejak kakeknya.

"Kami disini sudah lama, saya sejak kecil sudah beragama Islam, kakekku juga sudah, jadi sudah lamalah kami disini nak," ujarnya.

Ia menuturkan, mereka baru membangun masjid baru supaya para warga yang datang ketempat ini bisa melihat masjidnya.

"Dulu masjid kami kecil, di bawah sana. kecil kalilah. Jadi setelah sekian lama, kita buatlah masjid yang lebih besar ini, biar orang yang datang kesini bisa melihat masjidnya dan beribadah," ujarnya.

Menurutnya dalam acara adat masyarakat, yang non-muslim sangat mengerti dengan mereka.

"Saat acara adat, teman-teman kita masyarakat yang non muslim sangat menghargai kita. Mereka sangat mengerti, mereka akan meminta kita memotong lembu, sapi, kambing atau ayam dalam perayaan adat dan ini sudah turun temurun," ujarnya.

Sementara itu menurut camat Harian Boho, Konrad Simbolon masjid di kecamatan ini ada empat.

"Ada empat masjid di sini. Paling tua yang di Janji Holbung. Tapi kalau tentang sudah berapa lama, aku pun tidak tahu. Yang pasti, sebelum lahir pun aku sudah ada disitu," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam setiap perayaan hari besar masyarakatnya melakukan kegiatan bersama-sama.

"Yang non muslim dan muslim sudah lama hidup berdampingan disini. Biasanya kalau ada Idul Fitri, yang Kristen ikut memberi selamat, yang muslim juga begitu. Kalau Natal mereka mengucap salam juga," ujarnya. (sumber)

Tidak ada komentar:

Post Top Ad