Belajar dari Cendikiawan Islam Samosir DR. Nurfin Sihotang - Berita Pangururan

Home Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 18 April 2018

Belajar dari Cendikiawan Islam Samosir DR. Nurfin Sihotang

DR H Nurfin Sihotang menjadi khatib mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapanuli Selatan dalam sebuah kesempatan.
PANGURURAN ONLINE -- Samosir merupakan tempat yang melahirkan banyak cendikiawan. Termasuk cendikiawan Islam.

Islam telah lama hadir di Samosir, terbukti dengan adanya pemakaman panglima-panglima Islam di Kerajaan Sidabutar, Tomok (baca).

Pada tahun 1990-1991, Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara (lihat) mempunyai guru baru dari Samosir. Memiliki gelar S-3 dari universitas ternama di Arab Saudi dan India.

Saat itu para guru menyatakan ketakjubannya kepada Ust Nurfin Sihotang yang baru tersebut. Dia disebut sebagai putra Samosir pertama yang mempunyai gelar tertinggi dari Timur Tengah.

Di Tapanuli Selatan, banyak ulama yang lahir dari pendidikan di luar negeri, bahkan sejak tahun 1800-an.

Di Humbang Hasundutan baru pada era 1970-an lahir tokoh setempat yang lulusan pendidikan luar negeri yakni Syeikh Ali Akbar Marbun, kini Rais Syuriah PBNU dan pendiri Pesantren Al Kautsar Al Akbar. Diikuti pula oleh keluarga Marbun lainnya, H. Julkifli Marbun, MA dan H. Yusuf Marbun, MA. (baca)

Di Toba Samosir, keluarga para lobe telah dahulu eksis dengan berbagai program pemberdayaan umat. (baca)

Karena keilmuwannya tersebut Ust Nurfin menjadi kamus berjalan bagi santri-santriyah. Segala soal yang tak bisa dijawab oleh guru yang lain akan ditanyakan ke Ust Nurfin.

Namun, keberadaanya tak lama. Hanya dalam waktu singkat dia diminta menjadi dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Padangsidimpuan (baca). Sekarang telah berubah menjadi IAIN (baca). Selain sebagai dosen, dia juga menjadi anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapanuli Selatan.

Tokoh lainnya yang juga alumni India dari Samosir adalah Burhanuddin Sihotang, lulusan Aligarh Muslim University (AMU) India. (baca)


Tidak ada komentar:

Post Top Ad